Jumat, 20 Januari 2012

GILIRAN SISWA MENILAI GURU

Membuat keputusan bukanlah hal gampang dan tidak dapat dilakukan secara gamblang pula. Apalagi keputusan yang hendak ditetapkan itu bersifat anomali. Tapi jika keputusan itu ditetapkan berdasarkan data yang valid, akuntabilitas, dan hasil survei secara konsisten dan objektif, akan menjadi senjata pamungkas. Selain itu, sebuah keputusan harus memiliki tujuan yang jelas. Dampak yang ditimbulkan pasti ada, entah plus atau minus. Namun, dalam perspektif ini Kepala Sekolah mengedepankan bias plusnya.
Dalam hitungan 98 hari bertugas sebagai nakhoda SMPN 2 Madapangga, Maman, M. Pd. telah menerapkan berbagai trip baru dalam upaya mengusung outcomes sekolah yang dipimpinya. Jika selama ini guru yang menilai siswa, kini siswalah diberi kewenangan untuk menilai gurunya. Gambar di samping merupakan situasi pengumpulan data untuk memutuskan guru paling rajin, guru yang telah mampu menerapkan strategi pembelajaran joyful, guru sebagai walikelas terbaik, guru sebagai pembina upacara terbaik, dan guru sebagai pembina kegiatan pengembangan diri (eskul) terbaik. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik jenis varian analisis serta memanfaatkan aplikasi SPSS yang selanjutnya diterapkan dalam skala.
Guru yang mencapai memperoleh value pada titik ideal akan menjadi keputusan sebagai guru terbaik sesuai latar nilai yang di setting sebelumnya. Mereka itulah yang akan mendapat rewads pada setiap akhir semester. Pendanaan untuk rewads ini dibebankan kepada dana Komite Sekolah yang sharing dengan dana BOS.

(Team Blogger SMPN 2 Madapangga)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar